Total Tayangan Halaman

Kamis, 14 Juli 2011

Presentasi Sosiolinguistik (Bahasa dan Kebudayaan)


BAHASA DAN KEBUDAYAAN
1.       Bahasa
Manusia sering didefinisikan sebagai makhluk yang berbahasa/berbicara (homo loquens) (46). Bahasa yang digunakan manusia merupakan sesuatu yang sangat mendasar, sehingga manusia sendiri tidak lagi memikirkan bagaimana cara berbahasa seperti saat kita bernafas. Bahasa pun sama pentingnya seperti bernafas. Kita bisa membayangkan bagaimana jika dalam kehidupan kita sama sekali tidak bernafas. Kita mungkin akan merasa lemas bahkan kita bisa mati karena mungkin sebagian dari tubuh kita akan tidak berfungsi. Jika kita tidak mempunyai bahasa, maka kita akan kehilangan kesanggupan kita hidup sebagai makhluk social, dengan kata lain kita akan kehilangan kemanusiaan kita (46).
Secara garis besar bahasa adalah suatu sistem perisyaratan (semiotic) yang terdiri dari unsur-unsur isyarat dan hubungan antara unsur-unsur itu. unsur bahasa yang paling dikenal orang ialah kata. Kata merupakan unsur yang paling sulit didefinisikan secara ilmiah oleh ahli-ahli bahasa. Unsur-unsur lain dari bahasa ialah fonem, morfem, frase dan klausa (46-47).
Hubungan atau struktur dari unsur-unsur bahasa pada dasarnya terdiri dari dua maacam, yang satu secara horizontal atau sintagmatis (=mengenai urutan) dan vertical atau paradigmatic (=mengenai penggolongan).
Dilihat dari sudut lain, bahasa dapat kita gambarkan sebagai terdiri dari sub sistem (48), yaitu:
1.       Subsistem fonologi, yang mencakuo unsur-unsur bunyi serta strukturnya
2.       Tata bahasa (Inggris: Grammar) yang memerikan hubungan antara unsur-unsur bermakna (morfem, kata, frase, dan klausa)
3.       Kosakata, yaitu daftar dari unsur-unsur bermakna.
Aspek kedua dari pengkajian bahasa ialah fungsinya. Fungsi bahasa yang paling mendasar adalah untuk komunikasi, yaitu alat pergaulan dan perhubungan sesame manusia. Komunikasi memungkinkan terjadinya suatu sistem social atau masyarakat (48).
Diluar komunikasi kebahasaan, ada juga sistem-sistem komunikasi lain, umpamanya perkerabatan (yang dapat dipakai mengatur hidup bersama), isyarat dengan gerak badan (mengangguk untuk menyatakan persetujuan, mengayunkan tangan untuk memanggil), cara berpakaian (mengenakan pakaian tertentu dapat mengisyaratkan kekhidmatan suatu pertemuan, tanda-tanda kepangkatan pada pakaian dapat mengisyaratkan kedudukan).
2.       Kebudayaan
Semua sistem semiotic atau komunikasi diatas disebut kebudayaan, yaitu keseluruhan sistem komunikasi yang mengikat dan memungkinkan bekerjanya suatu himpunan manusia yang disebut masyarakat. Dengan demikian kebudayaan dapat kita definisikan sebagai sistem aturan-aturan komunikasi yang memungkinkan suatu masyarakat terjadi, terpelihara dan dilestarikan.
Biasanya penyusun-penyusun definisi itu melihat kebudayaan dari segi aspek yang berbeda. Kroeber dan Kluckhom (1952) telah mengumpulkan berpuluh-puluh definisi mengenai kebudayaan, dan mengelompokkannya menjadi 6 golongan menurut sifat definisi itu. Yakni:
1)      Definisi yang deskriptif  : definisi yang menekankan pada unsur-unsur kebudayaan.
2)      Definisi yang historis       :definisi yang menekankan bahwa kebudayaan itu diwarisi secara kemasyarakatan.
3)      Definisi normatif              : definisi yang menekankan hakikat kebudayaan sebagai aturan hidup dan tingkah laku.
4)      Definisi yang psikologis  : definisis yang menekankan pada kegunaan kebudayaan dalam penyesuaian diri kepada lingkungan, pemecahan persoalan, dan belajar hidup.
5)      Definisi yang struktural  : definisi yang menekankan sifat kebudayaan sebagai suatu sistem yang berpola dan teratur.
6)      Definisi yang genetik      : definisis yang menekankan pada terjadinya kebudayaan sebagai hasil karya manusia.
Pengelompokkan definisi-definisi kebudayaan yang dibuat Nababan (1984) pun menunjukkan bahawa kebudayaan itu melingkupi segala aspek dan unsur kehidupan manusia. Nababan mengelompokkan definisi kebudayaan atas 4 golongan, yaitu:
1)      Definisi yang melihat kebudayaan sebagai pengatur dan pengikat masyarakat.
2)      Definisi yang melihat kebudayaan sebagai hal-hal yang diperoleh manusia melalui belajar atau pendidikan(nurture)
3)      Definisi yang melihat kebudayaan sebagai kebiasaan dan perilaku manusia.
4)      Definisi yang melihat kebudayaan sebagai sistem komunikasi yang dipakai masyarakat untuk memperoleh kerjasama, kesatuan, dan kelangsungan hidup masyarakat manusia.
Koentjaraningrat (1992) mengatakan bahwa kebudayaan itu hanya dimiliki manusia, dan tumbuh bersama dengan berkambangnya masyarakat manusia. Untuk memahaminya Koentjaraningrat menggunakan sesuatu yang disebutnya “kerangka kebudayaan”, yang memiliki 2 aspek tolak yaitu wujud kebudayaan dan isi kebudayaan. Yang disebut wujud kebudayaan itu berupa wujud gagasan, perilaku, dan fisik atau benda. Ketiga wujud itu secara berurutan disebutnya juga sistem bahasa, yang bersifat abstrak; sistem sosial, yang bersifat agak konkret; dan kebudayaan fisik yang bersifat sangat konkret. Isi kebudayaan terdiri dari 7 unsur yang bersifat universal artinya, ketujuh unsur itu terdapat dalam setiap masyarakat manusia yang ada di dunia ini. ketujuh unsur itu adalah:
1)      Bahasa
2)      Sistem teknologi
3)      Sistem mata pencaharian hidup/ekonomi
4)      Organisasi sosial
5)      Sistem pengetahuan
6)      Sistem religi
7)      Kesenian

3.       Hubungan bahasa dan Kebudayaan
Bahasa sebagai sistem komunikasi adalah suatu bagian atau subsistem dari sistem kebudayaan –malah termasuk dalam bagian yang inti dan terpenting dalam kebudayaan.
Bahasa terlibat dalam semua aspek kebudayaan, paling sedikit dengan cara mempunyai nama atau istilah bagi unsur-unsur dari semua aspek kebudayaan itu.
Kebudayaan manusia tidak akan dapat terjadi tanpa bahasa; bahasalah faktor yang memungkinkan terbentuknya kebudayaan (50).
Hubungan lain dari bahasa dengan kebudayaan ialah bahwa bahasa, sebagai sistem komunikasi mempunyai makna dalam suatu kebudayaan tertentu, sehingga mengerti sesuatu bahasa tertentu memerlukan sedikit banyak pengertian tentang kebudayaan (50).
Hubungan lain antara bahasa dan kebudayaan, yaitu bahwa kunci bagi pengertian yang mendalam atas suatu kebudayaan adalah melalui bahasanya. Semuanya yang dibicarakan dalam suatu bahasa, terkecuali ilmu pengetahuan yang kita anggap universal adalah tentang hal-hal yang ada dalam kebudayaan bahasa itu (51).
Menurut Koentjaraningrat hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, dimana bahasa berada di bawah lingkup kebudayaan.
Dua macam hubungan antara bahasa dan kebudayaan, yakni :
1.       Bahwa bahasa adalah bagian dari kebudayaan, dan
2.       Bahwa seseorang belajar kebudayaan melalui bahasanya
Kedua hubungan tersebut  disebut hubungan filogenetik (yang pertama) dan hubungan entogenetik (yang kedua). Kedua hubungan itu perlu kita perhitungkan dalam pengajaran bahasa, khususnya dalam pembuatan dan penyajian bahan pelajaran. Gambaran dari kedua hubungan tersebut:



4.       Tata cara berbahasa
Tatacara berbahasa ini mengatur
a.       Ap yang seharusnya kita katakan pada waktu dan keadaan tertentu
b.      Ragam bahasa apa yang sewajarnya kita pakai dalam situasi linguistic tertentu
c.       Kapan dan bagaimana kita menggunakan giliran berbicara kita dan menyela orang lain
d.      Kapan kita harus diam, jangan berbicara.
Seseorang baru dikatakan mahir berbahasa (memakai suatu bahasa), kalau dia sudah cukup tahu akan hal dan tatacara tersebut. Kajian tentang hal-hal ini biasa disebut dengan “etnografi berbahasa”.
Dalam interaksi berbahasa, bukan hanya gerakan badan yang mempunyai aturan tetapi juga penglihatan (kontak mata) yang dikaji oleh Michael Argyle (1973:173). Demikian juga penggunaan ruang dan jarak antara pemeran serta, dan penggunaan waktu dalam interaksi, yang dikaji oleh ahli-ahli interaksi sosial seperti Michael Argyle (1973), Scheflen (1976), Goffman (1963,1971), Hall (1966). Mengenai jarak antara pemeran serta dalam percakapan disebut juga “proksemik” , dapat disebut disini bahwa jarak yang besar antara pemeran serta tidak sejalan dengan ragam bahasa akrab dan sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar